Sabda Rasulullah SAW:
"Perbanyakkanlah mengingati perkara yang membinasakan kelazatan (iaitu maut)"
(Hadis Hasan Riwayat al-Tirmidzi)
Tahun 2008 menjadi saksi aku berhadapan dengan tiga kematian insan-insan terdekat denganku.
25 Jun 2008, bapa mertuaku meninggal dunia setelah lebih 10 tahun beliau menderita sakit. Namun penderitaan kesakitan beliau tidak pernah menjadi penghalang untuk tetap memelihara ibadat wajib dan setiap malamnya tetap indah dihiasi dengan tahajud dan munajat. Hanya Allah sahajalah yang selayaknya mengetahui balasan apa anugerah buatmu.
10 Julai 2008, aku dikejutkan pula dengan pemergian sepupu yang amat rapat denganku. Sikapnya yang pemurah dan selalu menghiburkan hati orang lain tersimpan dalam lipatan kenanganku padanya. Moga Allah sentiasa merahmatimu.
12 Julai 2008, aku sekali lagi disentapkan dengan kehilangan bapa saudara suamiku. Pemergiannya tanpa sebarang duga. Menghembuskan nafas terakhir seusai membaca kalimatullah ketika hendak melelapkan mata.
Hal ini mengingatkan diri ini bahawa aku juga mungkin sudah tidak lama di persinggahan ini. Dunia hanyalah satu persinggahan dan akhiratlah destinasinya. Setiap insan pasti akan menempuh saat kematian.
Ya Allah...namun dalam tiap sujud dan doaku, ku pohon moga diberi keberkatan dan kepanjangan usia agar dapat disempurnakan segala yang menjadi kekurangan dalam abdiku sebagai hambaMu, isteri kepada seorang suami, ibu kepada anak-anakku yang masih kecil, anak kepada seorang ibu yang tua dan pendidik kepada anak-anakku di sekolah.
Ku tatapi dan terus membelek-belek sebuah buku "Malam Pertama di Alam Kubur" karya Dr. A'idh al-Qarni. Tertarik hati ini untuk membelinya lantaran rasa jiwaku kini yang kian gersang. "Sesungguhnya, ancaman besar yang memisahkan kita dengan akhirat adalah hati yang keras dan beku. Jalan menuju Allah bukannya jalan yang bisa ditempuh dengan telapak kaki tetapi dengan hati. Andai hati keras dan beku, mohonlah pertolongan Allah dan carilah penawarnya dari sekarang sehingga hatimu hidup kembali."
Cara mengubati hati yang keras sebagaimana yang digariskan oleh para ulama':
- Membaca al-Quran
- Lazimi diri dengan berzikir
- Merendahkan diri dan banyakkan menangis di hadapan Allah.
- Zikrul maut-mengingati mati
- Menyaksikan sakaratul maut
- Ziarah kubur
"Tiap-tiap umat mempunyai ajal, apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkan barang sesaat pun dan tidak pula dapat mendahuluinya." (Yunus : 49)